Selasa, 05 Oktober 2010

Menyingkap Kebatilan Argumen Penentang Tauhid (Doa Kepada Orang-Orang Shalih)

 Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
 

Kemudian apabila dia mengatakan:‎ ‎“Saya tidak menyembah kecuali kepada Allah, ‎sedangkan berlindung kepada orang-orang shalih dan ‎berdo’a kepada mereka semacam ini bukanlah ibadah”.‎
Maka, katakan kepadanya: “Bukankah kamu ‎mengakui, bahwasanya Allah telah mewajibkan ‎kepadamu pemurnian ibadah hanya untuk-Nya, dan ‎itu merupakan hak Dia atas kamu?" Jika dia ‎menjawab: "Ya", maka katakan padanya: “Coba ‎terangkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan ‎kepadamu, yaitu: keikhlasan, kemurnian beribadah ‎hanya untuk Allah semata, dan itu merupakan hak ‎Allah atas kamu.” ‎


Sesungguhnya dia tidak akan tahu apa itu ibadah ‎dan apa macam-macamnya. Untuk itu terangkanlah ‎hal itu kepadanya dengan ucapan anda:

Allah subahanahu wa ta’ala telah ‎befirman:‎

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

“Berdo’alah kepada Rabbmu dengan berendah diri ‎dan suara yang lembut.” (Al A’raaf: 55).‎

Lalu jika anda sudah memberi tahukan hal itu ‎kepadanya, maka katakan kepadanya: “Apakah kamu ‎tahu, bahwa berdo’a itu merupakan ibadah kepada ‎Allah?‎" Maka pasti dia akan mengatakan: "Ya, do’a itu ‎puncak ibadah".
Lantas katakan kepadanya: “Kalau ‎kamu sudah mengakui, bahwa do’a itu adalah ibadah ‎kepada Allah, dan kamu sendiri sudah berdo’a kepada ‎Allah sepanjang malam dan siang hari dengan rasa ‎takut dan harap, kemudian kamu berdo’a untuk ‎keperluan tertentu kepada seorang Nabi atau yang ‎lainnya; apakah bukan berarti kamu telah menjadikan ‎selain Allah sebagai sekutu Allah dalam beribadah ‎kepada- Nya?" ‎Maka, pasti dia akan menjawab: "Ya.‎"
Lalu katakan kepadanya lagi: “Apabila kamu sudah ‎mengamalkan firman Allah, di saat Dia berfirman:‎

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka dirikanlah shalat untuk Rabbmu, dan ‎sembelihlah kurban.” (Al Kautsar: 2).‎

Dan kamu sudah taat kepada Allah serta sudah ‎pula menyembelih kurban untuk Dia; apakah hal ini ‎‎(bukan) merupakan ibadah?‎" Pasti ia akan menjawab: "Ya.‎"
Lantas katakan kepadanya: “Jika kamu ‎menyembelih kurban demi untuk seseorang makhluk, ‎baik itu seorang nabi atau jin ataupun yang lainnya, ‎bukankah kamu sudah menjadikan selain Allah sekutu ‎bagi-Nya dalam beribadah kepada-Nya?" Dia pasti akan mengakui dan mengatakan: "Ya."

Dan ‎katakan kepadanya lagi: “Orang-orang musyrik -yang ‎mana Al-Qur’an telah turun menjelaskan tentang ‎keadaan mereka-, apakah mereka dulu senantiasa ‎menyembah malaikat, Orang-orang shalih, Al Latta ‎dan yang lainya?" ‎Sudah pasti dia akan mengatakan: "Ya."‎

Maka katakan kepadanya: “Bukankah ibadah ‎mereka kepada malaikat, orang-orang shalih dan yang ‎lain-lain itu hanya dalam bentuk do’a, penyembelihan ‎kurban, berlindung kepada mereka di saat ada ‎kebutuhan dan yang semacamnya? Jika tidak seperti ‎itu lalu apa? Mereka mengakui, bahwasanya mereka ‎adalah hamba-hamba Allah dan di bawah ‎kekuasaannya, dan bahwasanya Allah lah yang ‎mengatur segala urusan, namun mereka berdo’a ‎kepada malaikat, orang-orang shalih dan berlindung ‎kepada mereka karena mereka yakin bahwa yang ‎mereka puja itu memiliki jaah (kedudukan tinggi) dan ‎syafa’at, hal ini jelas sekali.‎"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar