Rabu, 06 Oktober 2010

Bagaimana Aku Mencapai Jalan Tauhid (Thariqat Qodiriyyah)

 Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu

Salah seorang mengundangku bersama syaikh yang mengajari saya ilmu nahwu dan tafsir. Kamipun pergi kerumah syaikh itu. Setelah selesai makan malam, orang-orang yang hadir kemudian berdiri, berdzikir, melompat, goyang ke kiri dan ke kanan dengan menyebut lafadz ( الله…) ( الله…).

Saya hanya berdiri dan tidak bergerak, kemudian saya duduk di bangku hingga bagian pertama selesai.

Saya melihat keringat mereka bercucuran, kemudian mengambil handuk dan memberishkannya.

Ketika waktu sudah mendekati tengah malam, saya tinggalkan mereka dan pergi ke rumah.

Pada hari kedua, saya bertemu dengan salah seorang diantara merek. Ia juga seorang guru sepertiku. Saya katakan kepadanya:”Hingga kapan kalian melakukan ini?”

Ia menjawab:”Hingga jam dua, setelah lewat tengah malam, lalu kami menuju rumah untuk tidur”.

“Lalu kapan kalian sholat subuh?” Tanya saya selanjutnya

Ia menjawab:”Kami tidak sholat shubuh tepat pada waktunya, bahkan terkadang lewat begitu saja”.

Saya hanya dapat bergumam dalam hati:”Masya Allah, dzikir model apa ini yang telah melalaikan sholat subuh?”.

Saya teringat dengan perkataan ‘Aisyah radhiallahu ‘anha yang menceritakan keadaan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam:

كان ينام أول الليل, ويحيي آخره (رواه البخاري؛ مسلم)

“Beliau selalu tidur pada awal malam dan menghidupkan akhir malam” (HR. Bukhori; Muslim).

Sementara orang-orang shufi ini melakukan hal yang sebaliknya. Mereka menghidupkan awal malam dengan perbuatan bid’ah dan mengisi akhir malamnya dengan tidur lalu melalaikan sholat subuh.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

{فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ.الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ } (4-5) سورة الماعون

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya” (QS. Al-Maa’un: 4-5).

Maksudnya adalah mereka yang menunda sholat hingga waktunya terlewatkan.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها (رواه الترمذي)

“Dua roka’at sholat subuh lebih baik dari dunia dengan segala isinya” (HR. At-Tirmidzi. Di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Jami’us Shohih).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar