Berkata Al-Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah* :
Seseorang yang berpuasa adalah
- orang yang anggota badannya turut berpuasa dari perbuatan-perbuatan dosa.
- Lisannya berpuasa dari ucapan dusta, keji, dan palsu.
- Perutnya berpuasa dari makan & minum serta kemaluannya berpuasa dari perbuatan keji.
- Bila ia berbicara, maka tidak berbicara dengan sesuatu yang bisa merusak puasanya.
- Apabila berbuat, maka dia tidak berbuat sesuatu yang dapat merusak puasanya.
- Sehingga seluruh ucapannya keluar dalam keadaan bermanfaat dan baik.
- Demikian pula amal-amalannya, maka ia seperti bau yang tercium oleh orang yang bermajelis dengan pembawa minyak wangi.
- Begitulah orang yang bermajlis dengan orang yang berpuasa, dia memperoleh manfaat dari bermajlis bersamanya,
- Serta merasa aman didalamnya dari perkataan palsu, dusta, kejahatan, dan kezhaliman.
- Ini adalah puasa yang disyariatkan, bukan sekedar menahan diri dari makanan serta minuman.
- Maka puasa adalah berpuasanya anggota badan dari perkataan dan perbuatan dosa.
- Juga berpuasanya perut dari makanan dan minuman ,
- Sebagaimana makan & minum dapat memutus puasa serta merusaknya, maka seperti ini pula, dosa-dosapun akan memutus pahala puasa dan merusak buahnya, sehingga menjadikannya seperti orang yang tidak berpuasa*".
[Al-Wabil Ash-Shayyib hal. 31-32]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar