Minggu, 19 September 2010

Sucikan Aqidah dari Noda-Noda Syirik [3]

Landasan Keempat.

Orang-orang Musyrik –yang Allah mengutus para rasul kepada mereka- menetapkan bahwa Allah adalah pencipta mereka :

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ

“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: ‘Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: ‘Allah’”Qs. Az-Zukhruf:87

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ لَيَقُولُنَّ خَلَقَهُنَّ الْعَزِيزُ الْعَلِيمُ
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka: ‘Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?’, niscaya mereka akan menjawab: ‘Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui’.”Qs. Az-Zukhruf:9

Mereka meyakini bahwa Allah عَزَّ وَجَلَّ Yang Maha Mampu memberikan rezeki, yang mampu mengeluarkan yang hidup dari yang mati, yang mati dari yang hidup, dan bahwa Allah semata Yang Maha Mengatur segala eprkara dari langit kebumi, dan Dia lah semata yang menguasai pendengaran dan penglihatan dan hati.

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الأمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلا تَتَّقُونَ
“Katakanlah(kepada orang-orang musyrik): "Siapakah yang memberi kalian rezeki dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"Qs. Yunus:31

قُلْ لِمَنِ الأرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلا تَذَكَّرُونَ قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلا تَتَّقُونَ قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ

“Katakanlah: ‘Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah’. Katakanlah: ‘Maka apakah kamu tidak ingat?’ Katakanlah: ‘Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘Maka apakah kamu tidak bertakwa?’ Katakanlah: ‘Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab) -Nya, jika kamu mengetahui?’ Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah: ‘(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?’.Qs Al Mukminuun :84 – 89)

Dan inilah fir’aun, bersamaan dengan perbuatannya yang melampaui batas dalam kekafiran, mengaku dengan pengakuan yang paling jelek (mengaku sebagai tuhan yang paling tinggi), dan mengucapkan kalimat yang keji, Allah mengisahkan Nabi Musa عليه السلام yang berkata kepada Fir’aun:

لَقَدْ عَلِمْتَ مَا أَنْزَلَ هَؤُلاءِ إِلا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ بَصَائِرَ
“Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata.”Qs. Al Isra’ :102

Demikian juga Iblis telah berkata:
إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ
“sesungguhnya aku takut kepada Allah Rabbnya Alam Semesta.”Qs. Al Hasyr:16

Dan dia juga berkata :
رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي
“Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat”Qs. Al Hijr:39

Dan dia juga berkata :
رَبِّ فَأَنْظِرْنِي
“Wahai rabbku tangguhkanlah aku....”Qs. Al hijr:36

Setiap orang musyrik menetapkan Allah عَزَّ وَجَلَّ adalah Penciptanya, Pencipta langit dan bumi, Pemelihara langit, bumi beserta siinya, dan Dialah yang memberi rezeki kepada mereka. Oleh karena itu, para rasul berhujjah kepada mereka dengan ucapan :

أَفَمَنْ يَخْلُقُ كَمَنْ لا يَخْلُقُ أَفَلا تَذَكَّرُونَ
“Apakah yang menciptakan sama seperti yang tidak menciptakan?”Qs. An Nahl:17

Dan ucapan mereka :
إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ
“Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah tidak mampu menciptakan lalat walaupun mereka bersepakat untuk itu.”Qs. Al Hajj:73
Maka orang-orang musyrik menetapkan hal tersebut (Tauhid Rububiyyah) dan tidak mengingkarinya.


Landasan kelima

Sesungguhnya ibadah adalah puncak ketundukan dan perendahan diri, dan tidak digunakan kecuali untuk ketundukan kepada Allah, karena Dialah pemberi (yang mencurahkan) kenikmatan yangt erbesar. Oleh sebab itulah, dialah yang paling berhak untuk diibadahi dengan ketundukan sebagaimana dalam kitab Al Kasysyaf.(2)

Kemudian, sesungguhnya inti dan pondasi ibadah adalah mentauhidkan Allah, tauhid yang dikandung oleh kalimat Nya yang didakwahkan oleh semua para Rasul, yaitu kalimat Laa Ilaaha Illallah. Dan yang diinginkan adalah meyakini maknanya, mengamalkan konsekuensinya, bukan sekedar mengucapkan lisan.

Dan makna Laa Ilaaha Illallah adalah : menunggalkan Allah dalam ibadah dan ilahiyyah (penghambaan), menafikan dan berlepas diri dari seluruh sesembahan selain Allah. Dan orang-orang kafir telah mengetahui makna ini, sebab mereka adalah orang yang berbahasa arab. Maka berkata mereka :

أَجَعَلَ الآلِهَةَ إِلَهًا وَاحِدًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ
“Apakah dia (Muhammad) menjadikan sesembahan yang banyak menjadikan satu sesembahan saja? Sungguh ini perkara yang mengherankan.”Qs. Shaad:5

Wallahu a’lam

___________________________________________________________
Catatan Kaki :
(2) Al Kasysyaf 1/2 dan 3/210


Diterjemahkan dari kitab تطهير الاعتقاد من أدران الإلحاد Imam Ash-Shan'ani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar