Sabtu, 02 Oktober 2010

Kaidah Penerapan Sunnah: Pastikan Kesahihannya (Bag.3)

Penulis: Al Ustadz Muhammad Umar as Sewed

بسم الله الرحمن الرحيم

Para perusak Sunnah

Mereka yang menyelisihi kaidah pertama dalam penerapan sunnah ini bukanlah orang yang termasuk menghidupan sunnah, tetapi justru mematikan sunnah.

Karena mereka yang memakai hadits-hadits dlaif, maudlu’, palsu, dan sejenisnya justru menjatuhkan martabat sunnah nabawiyah.

Karena riwayat-riwayat yang mungkar dan palsu tersebut adalah buatan manusia biasa yang banyak mengandung kesalahan, kekurangan atau sebaliknya mengandung ekstrimitas dan berlebih-lebihan. Dan semua penyimpangan tersebut diatas namakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.

Demikian pula yang tidak memahami hadits-hadits nabi dengan pemahaman para shahabat niscaya yang terjadi justru kesesatan pula. Dengan demikian menyalahi kaidah pertama ini konsekwensinya adalah terjerumus dalam kebid’ahan dan kesesatan.

Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Iqtidla’ Sirathil Mustaqiem Fie Mukhalafati Ashhabil Jahim menyatakan bahwa golongan yang mematikan sunnah ada dua jenis:
Pertama, yang tidak mau mengamalkan sunnah;
Kedua, mereka yang menambah-nambahinya dengan perkara baru. Yakni mereka yang menambahi sunnah dengan perkara baru, pemahaman baru, cara istimbath hukum yang baru atau hadits-hadits baru (yakni hadits yang maudlu’ dan palsu) secara tidak sadar mereka juga ikut membantu mematikan Sunnah Nabawiyah. Dengan kata lain menerapkan sunnah tidak dengan kaidah sunnah adalah justru menghancurkan dakwah Sunnah..


(Dikutip dari Bulletin Dakwah Manhaj Salaf Edisi: Edisi: 17/Th. I tgl 15 Dulhijjah 1424 H/6 Pebruari 2004 M , penulis Ustadz Muhammad Umar as Sewed, judul asli "Kaidah-kaidah penerapan Sunnah: Pastikan kesahihan riwayat dan Makna") http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=736

Tidak ada komentar:

Posting Komentar