✍ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata :
✅ Maka, makna ilah (الإله) adalah sesuatu yang dicintai dan diibadahi, yang disembah semua hati dengan rasa cinta, tunduk dan merendahkan diri kepadanya, takut dan berharap kepadanya, kembali kepadanya ketika tertimpa kesusahan, berdoa kepadanya untuk memperoleh kebutuhannya, bertawakal kepadanya untuk mendapatkan segala kemaslahatan, berlindung kepadanya dan merasa tentram dengan mengingatnya, serta merasa tenang dengan mencintainya. Tidaklah semua itu bisa diberikan kecuali hanya kepada Allah semata.
✅ Oleh karena itu, kalimat "La ilaha illallah" adalah sejujur-jujurnya ucapan. Orang yang berpegang teguh dengan kalimat ini adalah pengikut Allah dan golongan-Nya. Sedangkan orang yang mengingkarinya adalah musuh-musuh Allah, dan orang yang pantas mendapatkan murka serta siksa-Nya. Jika kalimat ini benar maka akan benar pula setiap masalah, keadaan, dan perasaan karenanya. Adapun, jika seorang hamba tidak meluruskannya maka ia pasti akan mendapatkan kerusakan pada seluruh ilmu dan amalannya.
📚 Majmu' Fatawa (13/202)
📚 Fathul Majid (68)
قال شيخ الإسلام رحمه الله :
فإن الإله هو المحبوب المعبود الذي تألهه القلوب بحبها، وتخضع له وتذل له، وتخافه وترجوه، وتنيب إليه في شدائدها، وتدعوه في مهماتها، وتتوكل عليه في مصالحها، وتلجأ إليه وتطمئن بذكره، وتسكن إلى حبه، وليس ذلك إلا لله وحده، ولهذا كانت "لا إله إلا الله" أصدق الكلام، وكان أهلها أهل الله وحزبه، والمنكرون لها أعداءه وأهل غضبه ونقمته، فإذا صحت صح بها كل مسألة وحال وذوق، وإذا لم يصححها العبد فالفساد لازم له في علومه وأعماله.
📚مجموع الفتاوى (٢٠٢/١٣)
📚فتح المجيد (٦٨)
➖➖➖
🌎 WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
🖥 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
📳 Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar