Rabu, 13 Juni 2018

WASPADA BAHAYA "ISLAM NUSANTARA




💭 Ke mana arah pemahaman Islam Nusantara?
💥 Di balik propaganda antiradikalisme, antiterorisme, menampilkan wajah lemah lembut dan antikekerasan dari kalangan pengusung Islam Nusantara, telah terendus SIASAT dan KOLABORASI mereka dengan ORANG-ORANG LIBERAL dan SYIAH.

🔥🔥 Selain itu mereka terus menjejalkan ide pluralisme, liberalisme, dan sekularisme ke tengah kaum Muslimin. Mereka sudutkan sekelompok kaum muslimin yang kukuh dengan Sunnah. Di sisi lain, mereka merangkul dan memeluk kaum kristen.

📇 dari majalah "asy-Syari'ah, edisi "TOPENG TEBAL ISLAM NUSANTARA" [ No. 112/X/1437 H/2016 ], hal. 10-11

👉🏻 Benarkah "Islam Nusantara" Cinta Damai dan antikekerasan?

💨 Begitulah "orang-orang" Islam Nusantara. Mereka kerap kali mengangkat tentang etika sosial, keramah-tamahan, sikap santun, antiradikalisme, cinta damai, dan lain-lain, namun kenyataannya justru merekalah yang kerap BERKONFRONTASI, MENCERCA, MENGHINA, dan "MENYERANG" pihak yang tak disukai melalui media-media yang ada.
👉🏻 Justru mereka MENDUKUNG KELOMPOK RADIKAL, yaitu SYI'AH.
📊 Fakta dan data di lapangan cukup menjadi bukti.

📇 dari majalah "asy-Syari'ah, edisi "TOPENG TEBAL ISLAM NUSANTARA" [ No. 112/X/1437 H/2016 ], hal. 41

📢 Beginilah Akhlak Para Pengusung "Islam Nusantara"

1⃣ Lancang berbicara tentang hal yang gaib, padahal hanya Allah Ta'ala yang tahu perkara yang gaib.
2⃣ Mencaci maki.
3⃣ Merendahkan Sunnah Nabi — shallallahu 'alaihi wa sallam —
4⃣ Tidak Ilmiah.
5⃣ Tidak menghargai keragaman.
6⃣ Mereka menganggap bahwa Islam yang santun adalah yang menghargai kearifan lokal dan membiarkan budaya masyarakat untuk dilestarikan.
7⃣ Sombong.

📇 dari majalah "asy-Syari'ah, edisi "TOPENG TEBAL ISLAM NUSANTARA" [ No. 112/X/1437 H/2016 ], hal. 64-66

🏔🛰 Karena itu, betapa indah Nusantara kita, bila generasi salaf yang menjadi teladannya. Generasi salaf telah memberi teladan bagaimana berislam yang baik dan benar. Kepribadian mereka nan luhur pantas untuk diikuti.

🚉 Sebelum "Nusantara" lahir, mereka (Generasi Salaf, ed) telah menampilkan sosok yang penuh ramah, santun, beradab, dan lembut terhadap sesamanya.

 Islam telah mengajari mereka untuk menjadi pribadi agung. Dari tangan mereka pula lahir masyarakat dengan peradaban tinggi. Ketakwaan, keimanan, kejujuran, keberanian, kelembutan, dan segenap akhlak terpuji lainnya ada pada mereka. Ketinggian moral yang mereka miliki telah diakui umat.

🌅 Islam tanpa diiringi "Nusantara" pun tetap menampakkan kelemah lembutan, penuh santun, dan menebar rahmah. Sebelum "Nusantara" ini ada, Islam telah membentuk manusia-manusia berkarakter terpuji.
👉🏻 Jadi, bukan karena faktor "Nusantara" Islam lantas jadi lembut, santun, rahmah, dan tidak radikal. TIDAK. BUKAN BEGITU. Sejak dahulu Islam telah memuat ajaran-ajaran terpuji dan telah pula mewarnai kehidupan umat manusia sehingga menjadi kehidupan berperadaban. Kisah damai suku Aus dan Khazraj adalah bukti perubahan yang telah dilakukan Islam.

📇 dari majalah "asy-Syari'ah, edisi "TOPENG TEBAL ISLAM NUSANTARA" [ No. 112/X/1437 H/2016 ], hal. 10.


_*Serta Publikasi*_
 Join Telegram
🔵 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
🌎 salafymedia.com
*Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔
Sumber:
•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://bit.ly/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net/

~~~~~~~~~~~~~~~~~


RANGKUMAN RAPORT MERAH JARINGAN ISLAM NUSANTARA 🅾
🕸🕸🕸

Se
telah membaca dan mendengarkan beberapa pembahasan dan kajian tentang kaum JIN (Jaringan Islam Nusantara), maka bisa kita petik beberapa poin. 
------~~-----

PERNYATAAN-PERNYATAAN SESAT JIN

>> Semua agama adalah sama, semua menuju kepada kebenaran.

>> Tidak perlu menerapkan syariat Islam yang terkait dengan muamalah seperti hukum seputar jual beli dan pernikahan.

>> Untuk mengatur kehidupan manusia modern tidak diperlukan Al Quran dan hadits nabawi, namun yang paling berperan adalah pengalaman manusia.

Lihat: 
http://daarulihsan.com/mewaspadai-pemikiran-islam-liberal/\

------~~-----

>> Bukan Islam yang paling benar.

>> Agama-agama selain Islam adalah agama yang selamat.

>> Pluralisme agama dibenarkan Al Qur’an dan hadits Nabi.

>> Membolehkan perkawinan antar agama secara mutlak.

Lihat:
http://www.darussalaf.or.id/.../membongkar-kedok-jil.../
------~~-----

>> Memperkokoh landasan demokrasi melalui penanaman nilai-nilai pluralisme, inklusivisme, dan humanisme.

>> Membangun kehidupan keagamaan yang berdasarkan pada penghormatan atas perbedaan 

>> Bahwa ketiga agama (Islam, Yahudi, dan Nashrani) itu sama-sama memiliki komitmen untuk menegakkan tauhid.

Lihat:
http://buletin-alilmu.net/.../19/jil-dan-penyatuan-agama-1/
------~~-----

>> tidak mau sama dengan Islam hakiki yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

>> Islam Nusantara MENGAKUI Syi’ah sebagai bagian yang sah dari agama Islam.

>> JIN sangat anti dengan apa yang mereka sebut sebagai “Wahabi”.

>> Islam Nusantara sangat dengki, benci, dan memusihi apa yang mereka sebut dengan “Wahabi”. Sehingga Islam Nusantara dibuat dalam rangka menghadang apa yang mereka sebut dengan 'wahabi'.

>> Islam Nusantara merupakan kelanjutan dari Islam Liberal. 

Lihat:
http://www.manhajul-anbiya.net/awas-bahaya-islam-nusantara/
------~~-----

>> Meyakini bahwa Islam Nusantara lebih sesuai dengan masyarakat Indonesia, bukan Islam Arab.

>> Meyakini bahwa Islam Nusantara berbeda dengan Islam Arab yang kaku, penuh teror dan kekerasan.

>> Ciri Islam Nusantara: tidak memusuhi Syi'ah. (Ucapan Ulil)

>> JIL moderat dan menghargai keberagamaan.

>> Kata Ulil: " Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran."

>> Kata Sa'id: "Agama yang membawa misi tauhid adalah Yahudi, Nasrani, dan Islam."

>> JIL adalah pelestari budaya-budaya syirik warisan Hindu-Budha, seperti sesajen.

>> JIL mendukung Syi'ah, sementara 'Wahabi' (baca: Dakwah Salafiyah) selalu buruk di mata pegiat-pegiat Islam Nusantara dan konco-konconya.

>> Tokoh-tokoh telah lancang mengatakan bahwa Malaikat Mungkar dan Nakir masih antri untuk menanyai Gus Dur.

>> Tokoh-tokoh Jil mencela orang-orang yang mengamalkan sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, seperti jenggot dan cadar.

>> Tokoh JIL telah mencela sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Contohnya adalah meluruskan shaf shalat dan pakaian di atas mata kaki bagi pria. (Oleh Said Agil)

>> JIL tidak berbicara dengan ilmiah. Misalnya mereka mengatakan bahwa cadar (hijab) adalah budaya Arab.

Lihat:
Majalah Asysyari'ah edisi 112
=========

Dan masih banyak lagi penyimpangan-penyimpangan yang ada pada kaum JIN. Semua statemen yang kontraversial tersebut tidak lepas dari dua faktor, bodoh atau hawa nafsu. Dan yang kedua jauh lebih nyata di hadapan mata.

Semoga Allah menjauhkan kita dari segala kesesatan dan penyimpangan. Amin.
-------~-------~-------~-------~-------
07 Rajab 1437/14 April 2016

✍🏼 Appsalafy
http://appsalafy.salafymedia.com/arsip/1490

_*Serta Publikasi*_
 Join Telegram
🔵 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
🌎 salafymedia.com
*Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya*



 Bukti Intoleransi Islam NUsantara (NU)

🍇 Dalam artikel yang dimuat NU online pada hari Ahad, 18 September 2016, dengan judul: 
🕌 "Yang Bangun Masjid Warga NU, Kok yang Menguasai Pihak Lain?"

🌱 Pada momen acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nahdlatul Ulama, di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah H Muhlisin Bisyri menyatakan:

🍏 "Masjid hari ini problemnya yang membikin orang NU, tapi kadang orang NU sendiri jadi 'pangling' (lupa) dengan masjidnya. Sebab setelah masjid didirikan, kemudian diisi dan dikuasai orang lain yang beda paham. Ini sangat banyak,"

🌻 Muhlisin juga menegaskan, ke depan masjid ini harus benar-benar mensyiarkan 'ubudiyah nahdliyin. Tidak ada toleransi pada pihak lain yang akan masuk dan mendominasi tata cara beribadah dan lainnya.

🍒 "Shalat tarawih harus tetap 20 rakaat, harus ada tongkat untuk khotbah, adzan Jumat harus dua kali, ada doa qunut ketika jamaah salat Subuh. Ini mutlak dan tidak bisa ditawar dan harga mati. Tidak ada kata toleransi," jelasnya.

 Dari pernyataan Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah tersebut sedikitnya kita bisa memetik tiga kesimpulan:

🌳 1. Pernyataan dan pengakuan bahwa kondisi masjid-masjid NU mulai ditinggalkan jama'ahnya, orang NU sendiri jadi 'pangling' (lupa) dengan masjidnya. 

🍌 Sehingga yang menempati dan memakmurkan masjid-masjid NU tersebut adalah pihak lain. Kondisi yang memprihatinkan ini tidak dijadikan sebagai bahan evaluasi dan introspeksi oleh tokoh-tokoh NU, justru dimanfaatkan untuk menuduh serta memprovokasi pihak yang tidak mereka senangi.

🌶 Penjelasannya bisa simak kembali di:

💐 Memakmurkan Masjid Wujud Nyata Syiar Islam

http://www.yuk-kenal-nu.net/.../memakmurkan-masjid-wujud.../

🌸 Antara Merebut Masjid atau Memakmurkan Masjid?

http://www.yuk-kenal-nu.net/.../antara-merebut-masjid.../

🌱 2. Bukti Intoleransi Islam NUsantara (NU)

🍆 Selama ini NU dengan slogan Islam NUsantara nya, selalu mempromosikan diri mereka sebagai ormas yang paling toleran. Berbagai ucapan dan tindakan mereka tempuh untuk mendukung klaim ini. 

🎍 Namun kaum muslimin negeri ini, bahkan masyarakat umum secara luas yang 'melek' sejarah akan tertawa, minimal tersenyum simpul, karena sepanjang perjalanan NU terlalu banyak hal yang membuktikan ke-intoleransian ormas pimpinan Said Aqil Siradj ini.

🐾 Untuk melihat bukti-bukti intoleransi NU, silakan simak kembali artikel-artikel di bawah ini:

🍓 Situbondo Berdarah, Cermin Intoleransi NU (1)

http://www.yuk-kenal-nu.net/.../situbondo-berdarah.../

🍊 Situbondo Berdarah, Cermin Intoleransi NU (2)

http://www.yuk-kenal-nu.net/.../situbondo-berdarah.../

🍋 “NU Toleran”, Antara pernyataan dan kenyataan? (1)

http://www.yuk-kenal-nu.net/.../nu-toleran-antara.../

🍐 “NU Toleran”, Antara pernyataan dan kenyataan? (2)

http://www.yuk-kenal-nu.net/.../nu-toleran-antara.../

🍃 Bukti terbaru yang menunjukkan ormas NU atau Islam NUsantara ternyata kelompok yang intoleransi adalah ucapan Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah H Muhlisin Bisyri di atas yang mengatakan:

🎋 "Shalat tarawih harus tetap 20 rakaat, harus ada tongkat untuk khotbah, adzan Jumat harus dua kali, ada doa qunut ketika jamaah salat Subuh. Ini mutlak dan tidak bisa ditawar dan harga mati. Tidak ada kata toleransi," jelasnya.

🌲 Sangat disayangkan bahkan benar-benar menyedihkan, terhadap kaum kafir penyembah salib, kaum syiah dan kaum penyembah berhala yang nyata-nyata berbeda akidahnya, NU memberikan toleransi yang berlebihan, bahkan ghuluw (ekstrim). Namun di sisi yang lain terhadap kaum muslimin yang sama akidahnya, sama Rabb dan Nabi-nya, tidak ada kata toleransi untuk mereka. Meskipun pada permasalahann khilafiyyah, masalah-masalah yang memang ulama Ahlussunnah wal jama'ah berbeda pendapat padanya.

 3. Mengajak Kepada Taklid Buta


Dari pernyataan Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah di atas, nyata sekali hasungan untuk taklid buta kepada NU dan tokoh-tokoh nya. Sebuah adab yang tercela, ketika kebenaran bukan menjadi tolok ukur, justru kebiasaan sebuah ormas, ajaran tetokoh NU yang dijadikan barometer kebenaran itu sendiri.

🍄 Taklid buta menjadi sebuah penyakit kronis di tubuh NU, penyakit hati yang sulit disembuhkan, kecuali bagi orang yang dirahmati Allah ta'ala semata. 

🍍 Sikap tercela berupa memegang teguh nilai-nilai ormas dan tradisi para sesepuh, kyai ataupun nenek moyang meskipun nilai-nilai tersebut bertentangan dan menyelisihi agama. Sungguh sangat mengenaskan. Karena sikap seperti ini telah dilarang oleh Allah ta'ala, juga merupakan salah satu bentuk sikap dan akhlak kaum jahiliah.

 Allah ta’ala berfirman:

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنزَلَ اللَّـهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۗ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ ﴿١٧٠﴾

📖 “Dan apabila dikatakan kepada mereka: ‘Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,’ mereka menjawab: ‘(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.’ (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatupun, dan tidak mendapat petunjuk?” (Al-Baqarah: 170)

🚀 Silakan kunjungi: 

http://www.yuk-kenal-nu.net/.../bukti-intoleransi-islam.../

💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷💎🌷 

🌏🚀 Tebarkan nasihat, berilmu, beramal dan beramar makruf nahi mungkar. 

🌷💐 Dengan mengajak saudara, kenalan dan handai taulan anda bergabung dengan channel telegram YKNU Online di:

https://telegram.me/yknuonline 

Atau

https://goo.gl/qyrUcN

Atau

http://bit.ly/1luO2wL






Tidak ada komentar:

Posting Komentar