Rabu, 13 Oktober 2010

Syirik & Ancamannya

Al-Ustadz Abu Muawiah


Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Sesungguhnya kesyirikan adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاء

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa di bawah dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisa`: 48)

Dan Allah Ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu berbuat kesyirikan, niscaya akan semua amalanmu akan terhapus dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65)

Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- bahwa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصِنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ

“Hendaklah kalian menghindari tujuh dosa yang dapat menyebabkan kebinasaan.” Dikatakan kepada beliau, “Apakah ketujuh dosa itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Kesyirikan kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan pertempuran, dan menuduh wanita mukminah baik-baik berbuat zina.” (HR. Al-Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 89)

Penjelasan ringkas:


Telah berlalu pada artikel ‘Tauhid dan Keutamaannya’ penjelasan mengenai definisi tauhid dan keutamaannya. Tatkala kesyirikan adalah kebalikan dari tauhid, maka definisinya adalah kebalikan dari definisi tauhid dan bahaya kesyirikan adalah kebalikan dari keutamaan tauhid. Di antaranya:

1. Syirik merupakan kezhaliman yang paling besar. Karena kezhaliman adalah menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya, maka tatkala dia mengangkat hamba menjadi sembahan yang mana itu bukanlah tempat seorang hamba, maka jadilah dia dikatakan kezhaliman. Dan dia yang terbesar karena kezhaliman ini dilakukan kepada Allah Ta’ala.

2. Ketika seorang meninggal dalam keadaan belum bertaubat dari kesyirikan baik syirik akbar maupun asghar, maka Allah tidak akan mengampuninya. Konsokuensinya dia pasti masuk neraka, dia kekal di dalamnya kalau itu syirik akbar dan tidak kekal di dalamnya kalau itu syirik asghar

3. Syirik akbar menghapuskan semua amalan saleh pelakunya, mulai dari awal umurnya sampai saat dia berbuat kesyirikan, dan ibadahnya setelah dia berbuat syirik tidak akan diterima oleh Allah. Jika itu syirik kecil maka yang terhapus hanya amalan yang tengah dia kerjakan saja dan tidak merembet pada amalan sebelum dan setelahnya.

4. Dia merupakan pimpinan dosa yang membinasakan karena dia merupakan dosa besar yang paling besar, itu karena maksiat sebesar apapun -selain kekafiran dan kesyirikan- masih ada peluang untuk diampuni oleh Allah jika dia meninggal dalam keadaan belum bertaubat, berbeda halnya dengan kesyirikan yang tidak mempunyai peluang tersebut.

5. Dia wajib masuk neraka dan pantas mendapatkan siksaan Allah, berdasarkan hadits Jabir dan Muadz yang telah berlalu pada artikel ‘Tauhid dan Keutamaannya’.

Pembahasan selengkapnya insya Allah akan dibahas pada artikel tersendiri, wallahul musta’an.

sumber : http://al-atsariyyah.com/?p=1616

Tidak ada komentar:

Posting Komentar